Social Icons

.

Wisata Bali - Pura Besakih

Obyek Wisata Pura Besakih

Pura Besakih adalah Pura yang terbesar di Bali, Dan di dalam area Pura ini tidak hanya terdapa 1 Pura tetapi masih terdapat banyak Pura sehingga Pura Besakih sering di sebut sebagai Ibunya Pura Di Bali. Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Utama yang di sebut Pura Penataran Agung Besakih dan 18 Pura lain sebagai pendampingnya. Pura Besakih adalah Pura Terbesar di Indonesia. Pura ini merupakan pusat kegiatan keagamaan bagi umat Hindu Bali. Pura Besakih berada di Desa Besakih, Kec. Rendang, Kab. Karangasem Bali. Pura ini terletak di kaki Gunung Agung. 

Sebagai tempat wisata di Bali, Pura Besakih selain terkenal untuk wisata domestik, Pura ini juga sangat terkenal hingga ke Mancanegara, Waktu yang tepat untuk mengunjungi obyek wisata populer di Bali ini adalah di pagi hari mulai pukul 9.00 - 12.00. Hal ini di karenakan pura ini terletak di kaki Gunung Agung sudah pasti suhu udara di sini sejuk dan ber kabut.

Transportasi Pura Besakih

Untuk bisa sampai ke Pura Besakih anda bisa menggunakan jasa sewa mobil di Bali atau Anda bisa juga memilih paket tour di Bali yang banyak di tawarkan oleh perusahaan - perusahan local / Travel Agent resmi. Dan juga anda bisa mengakses Obyek Wisata Pura Besakih dengan kendaraan anda sendiri, tidaklah sulit untuk sampai ke tempat populer di Bali ini karena si sepanjang jalan di sertai dengan rambu - rambu penujuk jalan ke Pura Besakih.

Denah Pura Besakih

Denah Pura Besakih

Sejarah Pura Besakih

Anda pasti bertanya siapakah yang membangun Pura ini untuk pertama kali? Awalnya saya juga tidak tahu, tapi setelah membaca buku sejarah tentang Pura di Bali maka saya tahu jawabanya. Pembangun Pura Besakih adalah seorang tokoh agama Hindu dari India yang telah lama menetap di pulau Jawa, nama beliau adalah Rsi Markandeya.

Jika sekarang anda lihat sebuah bangunan Pura megah, dulunya lokasi dari Pura ini adalah hutan belantara. Tentunya anda dapat membayangkan hutan belantara jaman dulu, pastinya akan banyak terdapat binatang. Maaf agak ngelantur sedikit.

Konon dikala itu belum terdapat selat Bali seperti sekarang, karena pulau Jawa dan pulau Bali masih menjadi satu dan belum terpisahkan oleh lautan. Karena saking panjangnya pulau yang kita sebut sekarang dengan sebutan pulau Jawa dan pulau Bali, maka pulau ini diberi nama pulau Dawa yang artinya pulau panjang.

Awal mulanya Rsi Markandeya pendiri dari Pura ini, bertapa di Gunung Hyang (Gunung Dieng di Jawa Tengah). Setelah lama bertapa Rsi Markandeya mendapat wahyu untuk merambas hutan di Pulau Dawa dari selatan menuju ke utara.

Ditempat perambasan hutan, Rsi Markandeya menanam kendi yang berisikan logam dan air suci. Logam tersebut antara lain logam emas, logam perak, logam tembaga, logam besi dan logam perunggu. Kelima logam tersebut dimasyarakat Bali disebut dengan mama Pancadatu.

No comments:

Post a Comment